Kehilangan Handphone

Handphone saya memang ga gitu bagus, tapi itu berarti buat saya. Hp itu pemberian orang tua saya untuk hadiah ulang tahun. Dia hilang dengan sangat cepat, 2 bulan menunggu kedatangannya, raib dalam 10 menit. Sungguh ironis memang. Ceritanya begini:
Malam itu tanggal 23 Oktober 2009 hari Jum'at saya mengikuti acara Angklung Resital. Acara belum dimulai, teman saya, kamila (sebut saja kamcong) meminta saya untuk menemaninya shalat isya di mushola terdekat. Saya pun perhi dengannya dengan membawa tas ransel, jaket dan hp yang saya pegang. Saat itu saya sedang OL-YM, jadi hp tidak saya masukkan ke saku atau tas. Sambil menunggu teman saya, saya terus main-main hp. Hingga akhornya kamcong selelsai shalat. Dia mau minta pelembab katanya, saya pun membongkar tas. Setelah itu kami balik lagi ke panggung utama. Begitu duduk, saya langsung tersadar hp saya tidak ada. Saya langsung berlari sekencang-kencangnya kembali ke mushola itu. Dan...tidak ada. Innalillahi wa innailaihi rajiuun allahumma jurni fii mushibati wa akhlifli khoirumminhaa. Saya panik dan langsung melapor ke satpam, panitia pun mengumumkan akan kehilangan barang saya tersebut. Namun hingga saat ini, NIHIL. Perjalanan pulang, saya merenungkan hal ini.
Kerugian saya:
1. Saya kehilangan kado ultah ke 17 dari orang tua
2. Sulit komunikasi
3. Tentunya saya tidak terbiasa tanpa hp
4. Nyusahin ortu karena sekarang ini harus banyak nabung biar bisa masuk PTN, tapi saya malah ngilangin barang berharga.

Keuntungan saya:
1. Ga boros
2. Jadi banyak nabung
3. Ga sering OL
4. Hati dan lidah saya terjaga untuk ngomongin orang
5. Saya ga sombong
6. Setidaknya menjauh dari zina

Ternyata keuntungan lebih banyak dari kerugian, alhamdulillah. Meskipun begitu saya tetap mengharapnya kembali >.< color="#3366ff"> ALLAH MAHAADIL
0 Responses